Minggu, 10 Januari 2010

Saus. . si merah penyebab berbagai macam penyakit !!


Saus tomat atau saos tomat adalah saus yang dibuat dari buah tomat yang sudah masak ditambah gula, garam, cuka dan rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis. Bawang bombay, seledri dan sayuran lain juga sering ditambahkan ke dalam saus tomat.
Apabila kita perhatikan maka kita akan menyadari bahwa banyak sekali makanan yang dijual di sekitar kita menggunakan saus sambal, saus cabe, saus tomat, kecap, saos ubi, dan lain sebagainya buatan pabrik yang mengandung bahan pengawet dan bahan kimia lain. Sebenarnya jika kita konsumsi saus tersebut terlalu banyak maka kita akan mendapat resiko tinggi gangguan kesehatan karena terkandung zat-zat yang tidak boleh berlebihan di dalam badan kita.Di dalam saus ini terdapat zat pewarna yang berbahaya diantaranya Amaran dan Rodamin B. Tidak sedikit juga yang diberi tambahan pemanis buatan yang tidak disarankan.

Beberapa Jenis/Macam Bahaya Gangguan Akibat Kebanyakan Makan Saus/Saos :

1. Penyakit Kanker

Di dalam saos terdapat logam berat pada asam benzoat yang berfungsi sebagai bahan pengawet agar tidak mudah basi/busuk saosnya.

2. Alergi / Iritasi Tenggorokan / Radang Tenggorokan

Seseorang bisa saja kena radang teggorokan akibat makan saos kerena asam benzoat dan kandungan lainnya bisa saja merupakan pemicu alergi atau iritasi pada tenggorokan kita, terlebih pada anak-anak.

3. Memicu Asma Parah

Anak kecil yang punya bakat asma bisa mudah sesak napas karena dipicu oleh zat-zat pada saos. Orang dewasa pun mungkin saja bisa sensitif pada saus.

4. Gangguan Sistem Ekskresi (Sistem Pembuangan)

Organ tubuh manusia bisa dirusak oleh zat-zat pada saus seperti ginjal dan menyebabkan masalah pencernaan lain yang cukup mengganggu.

5. Gangguan Sistem Syaraf

Saos olahan pabrik dan industri rumahan yang mengandung timbal beresiko tinggi menyebabkan gangguan saraf di otak pada orang dewasa dan anak-anak.

Selain hal tersebut di atas pada penyedap makanan baik saus, kecap, micin, dan lain-lain bisa mengandung natrium/sodium (msg/mng) tinggi yang bisa menyebabkan sindrom rumah makan cina (chinese restaurant syndrome), formalin dan boraks yang bisa merusak organ tubuh manusia, dan lain sebagainya.

Sebaiknya batasi pemakaian penyedap makanan sejak sekarang untuk menghindari/mencegah berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lain. Lebih baik membuat sendiri saus sambal daripada beli yang mengandung berbagai zat kimia yang kita tidak tahu akibatnya jika kita konsumsi.

Ajarkan dari sekarang mengenai bahaya makan sembarangan agar mereka tidak menyalahkan kita kelak setelah mereka beranjak dewasa. Hindari terlalu banyak mengonsumsi junkfood/makanan sampah seperti ham burger, friend chicken (ayam goreng), kentang goreng (french fries), mie instant, dan lain-lain. Mari jaga kesehatan kita dari sekarang, jangan mau dikerjai makanan yang kita makan.

Selasa, 22 Desember 2009

Pengaruh Vetsin terhadap Kesehatan Tubuh


Mononatrium glutamat atau monosodium glutamat (MSG) dikenal masyarakat sebagai bumbu masak penting. Fungsinya adalah sebagai penyedap yang menimbulkan rasa gurih. Ia lebih dikenal dengan nama vetsin atau micin. Secara kimiawi MSG adalah garam n atrium dari asam glutamat. Satu ion hidrogen (dari gugus —OH yang berikatan dengan atom C-alfa) digantikan oleh ion natium.

Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Sebagai asam amino, glutamat termasuk dalam kelompok non esensial, yang artinya tubuh mampu memproduksi sendiri. Glutamat ada di setiap mahluk hidup baik dalam bentuk terikat maupun bebas.

Glutamat sebagai asam amino no-essensial ditemukan pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Prof Ritthausen yang berhasil mengisolasinya dari gluten (protein gandum).Glutamat yang masih terikat dengan asam amino lain sebagai protein tidak memiliki rasa. Hanya jika glutamat yang dalam bentuk bebas memiliki rasa gurih. Dengan demikian, semakin tinggi kandungan glutamate bebas dalam suatu makanan, semakin kuat rasa gurihnya.Kadar glutamat dalam makanan bervariasi tergantung dari macam makanan, kondisi makanan (mentah atau matang) dan proses pengolahannya.Glutamat bebas dalam makanan sehari-hari umumnya rendah, sehingga ketika memasak kita perlu menambahkan bumbu-bumbu yang kaya kandungan glutamat bebas agar cita rasa masakan menjadi lebih enak.




MASALAH-MASALAH KESEHATAN YANG SEHUBUNGAN DENGAN MSG

Masalah-masalah kesehatan yang dihubungkan dengan MSG kebanyakannya tidak memiliki dasar ilmiah yang baik. Misalnya:

  • Sampai sekarang ada yang percaya MSG menyebabkan syndrom restoran cina (antara lain rasa haus, pusing, tubuh kejang dan jantung berdebar-debar), pada hal pertama kali syndrom ini dicetuskan tidak didasarkan pada sebuah penelitian yang baik secara ilmiah. Syndrom restoran cina mulanya hanya sebuah tulisan mengenai pengalaman pribadi Dr Kwok tentang syndrom yang dialaminya sehabis makan makanan cina dimana dia menduga penyebabnya mungkin karena kecap, angciu dan garam selain MSG. Berbagai penelitian ilmiah dengan metode yang baik telah membuktikan tidak adanya kaitan antara MSG dengan syndrom restoran cina.
  • MSG dituduh sebagai penyebab makanan snack yang disukai anak-anak menjadi tidak menyehatkan. Tuduhan seperti ini menunjukkan rendahnya pengetahuan MSG dan gizi. Bayi yang baru lahir justru sehat jika hanya mengkonsumsi air susu ibu yang mengandung glutamat sangat tinggi, yaitu 50% lebih dari total protein. Kebanyakan snack adalah sumber karbohidrat sedangkan anak-anak sangat memerlukan kecukupan protein untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan tubuh mereka.
  • Karena mengandung natrium, MSG dituduh sebagai pencetus hipertensi. Dari rumus molekulnya maupun analisa laboratorium kita bisa mengetahui kadar natrium dalam MSG, yaitu 12%. Sementara itu garam mengandung 40% natrium atau tiga kali lebih tinggi. Berdasarkan banyak uji rasa yang telah dibuktikan, kadar natrium dalam makanan bisa kita kurangi hingga 40% dengan menambahkan sedikit MSG tanpa mengurangi rasa enak.
  • Rasa enak yang ditimbulkan oleh MSG dituduh sebagai penyebab penggunaan MSG yang berlebihan. Sama seperti pemakaian garam, pemakaian MSG memiliki dosis optimum yaitu 0.2-0.8% dari volume makanan. Penggunaan MSG lebih tinggi dari dosis optimum ini dapat mengurangi rasa enak makanan dimana kita umumnya tidak menginginkannya. Tentu saja pabrik maupun penjaja makanan tidak akan pernah membuat makanannya tidak enak dengan menambahkan MSG diluar batas karena ini sama artinya mereka membunuh usaha mereka sendiri.

Ada juga penelitian-penelitian yang menyimpulkan pengaruh negatif MSG terhadap kesehatan, namun penelitian-penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara penggunaan MSG yang tidak realistis. Misalnya:

  • Tuduhan MSG menyebabkan kerusakan otak didasarkan pada penelitian dimana mencit (bayi tikus) diberikan MSG dosis sangat tinggi yaitu 0.5-4.0g/kg berat badan atau setara dengan 30-240g pada manusia berberat badan 60kg. MSG dosis sangat tinggi ini disuntikan ke mencit. Kita menikmati makanan yang ditambahkan MSG, misalnya bakso, dalam dosis rendah (0.2-0.8% dari volume makanan) dan melalui saluran pencernaan, bukan dengan dosis dan cara yang tidak wajar seperti pada penelitian tersebut.
  • MSG disimpulkan menyebabkan kanker dari hasil penelitian-penelitian pada tikus. Pada hal pada penelitian-penelitian tersebut daging dan MSG yang diberikan pada tikus dibakar pada temperatur sangat tinggi hingga 600 derajat celcius. Makanan yang dimasak pada temperatur ekstrim tinggi ini dengan mudah berubah menjadi arang. Kita umumnya tidak suka makan arang. Pada salah satu penelitian tersebut, tikus-tikus menderita kanker pada usia mereka yang lanjut. Pada hal pada manusia, prevalensi kanker jauh lebih tinggi pada usia lanjut dari pada usia muda, sehingga usia tua adalah sangat nyata hubungannya dengan kanker bukan MSG

TINJAUAN ILMIAH NILAI KEAMANAN MSG

1. MSG tersusun oleh unsur-unsur nutrisi

MSG terdiri dari 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air. Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino pembentuk protein yang terdapat dalam makanan dan tubuh manusia. Demikian juga, natrium terdapat dalam makanan dan tubuh manusia.

2. Glutamat memainkan peranan fisiologis penting pada tubuh

Lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat yang berhubungan dengan sistim syaraf pusat, otak, dan organ pencernaan yaitu lambung dan pankreas. Melalui uji klinis telah dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena glutamat, baik dari makanan itu sendiri maupun dari MSG, merangsang produksi cairan pencernaan sehingga daya cerna makanan menjadi lebih baik. Selain itu, glutamat didalam usus halus berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi kedalam darah. Glutamat memainkan peranan sentral dalam berbagai metabolisme tubuh, antara lain sebagai unsur perantara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.

3. Badan-badan kesehatan dunia menyatakan MSG aman

Badan dunia FAO & FAO yang disegani, yaitu Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) telah mengevaluasi keamanan MSG tiga kali dan pada evaluasinya yang terakhir pada tahun 1987 memberikan status Acceptable Daily Intake (ADI) not specified atau batasan asupan harian yang tidak terspesifikasi untuk penggunaan MSG dalam makanan secara wajar. Status ini adalah yang paling aman diantara bahan-bahan tambahan pangan lain.